Pages

Minggu, 23 September 2012

semoga kau Bahagia Bersamanya. :)

hancur!! hancur semua hatiku, harapanku dan inginku. aku disini yang menyayangimu tulus, aku yang disini menerima semua kekuranganmu, aku yang disini yang melihatmu apa adanya tapi ternyata kau tak perdulikan perasaan ku. dengan sadarnya kamu sakiti aku, kamu permainkan perasaanku, sebenarnya apa salahku, hiingga kau hancurkan hatiku kau tarik ulur hatiku. ingatkah kau 2th lalu saat kita bersama, disaat kau belum jadi apa-apa, disaat kau sedih, disaat kau senang, disaat kau butuh teman cerita ku slalu ada untukmu, menemanimu, meluangkan waktu sebisa mungkin untuk bersamamu. apa ini balasan darimu untukku, atas kebaikanku slama ini, kalau saja aku tahu dari awal kau dekati aku hanya ingin mempermainkan perasaanku aku ingin minta pada Tuhan agar aku tidak dipertemukan denganmu, tidak sakit hati olehmu. kamu tahu aku disini selalu menunggumu menunggumu selama 2th untuk bertemu denganmu, janji yang kau berikan semua sirna dengan sekejap. 

Ya ALLAH, apa salah bila akau menyayangi dirinya, menunggu hadirnya. YaRAbb hanya Engkaulah yang tau isi hatiku, hanya Engkaulah yang tahu bahwa disini aku terluka begitu dalam oleh dirinya. ingin ku tak menangis tapi apa daya aku sungguh tak sanggup lagi air mata ini mulai berjatuhan setiap kali aku mengingat dirinya laki-laki yang aku sayangi dan aku rindukan selama 2th. kalo memank di bukanlah yang terbaik untukku mengapa Engkau perkenalkan aku dengannya, bila memang disana dirinya sudah menemukan wanita terbaik, wanita yang menyayangi dirinya seperti aku yang tulus menyayagi dirinya, aku ikhlas untuk melepasnya melupakannya walau itu sakit dan butuh waktu. aku disini akan selalu berdoa pada Tuhan untukmu berdoa yang terbaik untukmu, untuk hubungan kalian berdua "SEMOGA KAU BAHAGIA BERSAMANYA" meski aku harus sakit menerima kenyataan ini. 

aku percaya mungkin ini yang terbaik yang Ya ALLAH kasih untukku, dan aku percaya suatu hari nanti Allah akan mempertemukan aku dengan laki-laki baik, laki laki yang bisa menghargai perasaanku, menjaga hatiku, menghapus air mataku, dan menutup luka hatiku dengan kasih sayangnya yang tulus Karna ALLAH. dan aku berharap suatu hari nanti aku dan kamu bisa bertemu tapi tanpa ada rasa lagi dihati, dan aku akan selalu mengingatmu, mengenangmu sebagai laki laki baik yang telah mengizinkan aku masuk dalam kehidupanmu, yang boleh menyayangimu, dan merindukanmu. Terimakasih, Terimakasih AA, Semoga kamu Sukses disana bisa tercapai impianmu, dan Semoga Kamu Bahagia Bersamanya disana. 


"MISS YOU" :)
23 SEPTEMBER 2012 / 08:18 WIB

Jumat, 21 September 2012

Kata-Kata Hikmah

Kalau tak mampu MENCINTAI,
Jangan pernah sentuh hati seseorang...
Kalau tak mampu SETIA,
jangan pernah mengukir janji...
Kalau tak mampu MENGGENGGAM HUBUNGAN,
jangan pernah beri harapan...

Karena HATI MANUSIA itu...

Terlalu BERNILAI untuk DISAKITI,

Terlalu MAHAL untuk DISIA-SIAkan dan
Terlalu BERHARGA untuk DIHANCURkan.

Ingatan buat DIRI...
Jangan tersalah memberi HATI pada insan yang tak sudi, pada insan yang tak mengerti...
Karena sekali kau memberi, selamanya dia di HATI, karena sekali kau dilukai, sampai kapan-kapan pun tetap kau ingati...

Ingatan untuk DIRI...
Hati-hatilah dalam memberi HATI, sebab ia hanya untuk insan yang tahu MENGHARGAI betapa tingginya nilai sekeping HATI...

Hati-hati membawa hati lebih baik menata hati
 

Rabu, 19 September 2012

Hati, Jiwa dan Raga

Wahai Hati...
Bersabarlah dalam menanti...
Yakinlah janji-Nya adalah pasti...
Pada akhirnya kebahagiaanlah yang kelak kan diraih...

Wahai Jiwa...
Tenanglah dalam lara...
Percayalah bahwa janji-Nya adalah nyata...

Jangan pernah ragu dengan kehendak-Nya...

Dia lebih tau mana yang terbaik untuk para hamba-hamba-Nya...

Wahai raga...
Tetaplah istiqomah dalam asa...
Cinta yang suci sedang menguji keimanan kita...

Seberapa sabar kita dalam menunggu...

Seberapa kuat kita saat tertatih...
dan seberapa tegar kita di saat rapuh...

Segala uji dan coba-Nya tak pernah ada yang sia-sia...
Di balik itu semua pasti ada hikmah...
Dan keberkahannya, bersabarlah untuk suatu keindahan...

Kebahagiaan itu pasti kan datang untukmu...
Di saat yang indah, di waktu yang tepat...

Aamiin
 
 

Kamis, 13 September 2012

Karma Untukmu

kau putuskan aku
kau khianati perasaanku
kau hancurkan semua harapanku
disaat aku sungguh menyayangimu

apa kurangnya aku
apa salahnya aku
hingga kau tega menduakan hatiku
cintaku yang begitu dalam padamu

meski aku terluka dan sakit hati
aku sabar menerima semua ini
aku berdoa untuk kalian berdua
meski sakit aku melihatnya

mungkin aku bukanlah untukmu
dan kamu bukanlah untukku
meski aku tak kuasa menerima hati ini
hati yang kau hancurkan dengan sekejap

ingatlah kasih
tanpa engkau sadari
kau telah menbuat aku menangis
membuat luka hati begitu dalam

tlah aku coba semua cara
untuk menghapus semua luka ini
menghapus semua tangis ini
menghapus semua kenangan tentang kita

biarlah Tuhan yang membalas sakit hatiku ini
karna aku hanyalah manusia biasa
wanita yang lemahkan akan cinta
wanita yang pernah kau sakiti.

maafkanlah aku kasih
bila esok kau rasakan luka hati seperti diriku
karna itu adalah balasan untukmu dari Tuhan
yang pernah kau lakukan terhadap diriku






sebuah kisah hati

memang benar apa kata pepatah, cinta tak harus miliki, cinta itu indah, cinta itu Nano-nano dan cinta itu membingungkan. sampai saat ini akupun belum mengerti arti tentang cinta. kisah tersebut pasti kalian pernah rasakan. buat saya pribadi saat ini cinta itu menyeramkan, lebih menakutkan dari monster, karna kenapa? cinta awalnya indah, tapi kadang berakhir duka. semua pasti ingin akhir yang bahagia mencintai dan dicintai oleh kekasih masing-masing, hidup bersama, senang susah bersama. akupun juga ingin seperti itu, tapi waktu berbicara lain untuk aku saat ini.

aku dengannya harus berbeda jarak, itu sudah terjalin selama 2tahun. aku terima itu semua karna aku begitu menyayanginya. setahun berjalan hubungan kami baik-baik saja walaupun kadang masih ada cekcok di antara kami berdua, komunikasi lancar terus setiap hari walau kami jarang bertemu. aku percaya dia, dan aku slalu nurut apa kata dia. setahun lebih sudah hingga di hari jadi kami ke-2th hubungan ku dengannya masih membaik. bagiku dia adalah laki-laki baik, laki-laki sholeh, dan dari keluarga baik-baik. tapi entah mengapa 2tahun lebih 3bulan komunikasi kami mulai memburuk, dia mulai banyak alasan mulai sibuk dan sebagainya.

beberapa bulan kemudian, dia bercerita kalau dia akan dijodohkan oleh wanita pilihan ayahnya. jujur saat itu aku belum bisa percaya, hingga pada akhirnya hubunganku pun kandas 2hari sebelum puasa tiba. aku tak menyangka dia bisa setega itu denganku, mengecewakan perasaanku, hancurkan semua harapanku. yang sebelumnya aku pikir dia akan bisa menahan dan menjaga hatinya hanya utukku. walau berat dan tak percaya aku harus bisa terima ikhlas dengan semua ini. 

aku hanya bisa menangis dalam hati atas apa yang telah dia perbuat pada hatiku aku malu untuk meneteskan air mata tapi apa daya air matapun jatuh tiap kali ku mengingatnya. butuh waktu untuk melupakan kisah yang terjalin selama itu., suara dia, janji dia, saat tawa canda bersama. aku mencoba menepis semua itu, rasa sakit yang ku rasa. 

ternyata benar, apa kata keluarga dan sahabat-sahabatku bilang dulu, "untuk apa terlalu serius hubungan jarak jauh, kalo yang dekatpun ada" disitulah bodohnya aku, tak mau mendengar apa kata mereka, aku terlalu terbawa perasaan terpaku hanya pada satu laki-laki. 

hari-hari berikutnya aku jalani seperti biasa tanpa dia, aku mencoba semangat, meyakinkan diriku "aku harus kuat"., melupakan semua kenangan dan janji-janjinya. mungkin saat itu aku terlalu bodoh mempercayai dia hampir 100%, sampai-sampai aku lupa kalau ada yang lebih menyayangiku selain dia yaitu ALLAH. aku mulai membenahi diriku untuk menjadi perempuan yang lebih baik dari sebelumnya, aku percaya ALLAH selalu bersamaku, hanya kepada DIAlah aku mencurahkan isi hatiku semua.

aku percaya suatu hari nanti ALLAH pasti akan mempertemukan aku dengan laki-laki baik, laki-laki yang bisa menjadi hatiku, melihat aku apa adanya, dan dapat membimbing aku menjadi wanita sholeha. mungkin untuk saat ini aku harus lebih banyak belajar memahami arti cinta yang sesungguhnya cinta yang tulus, cinta yang hakiki. karna ALLAH menciptakan makhluknya berpasang pasangan, suatu hari nanti aku pasti akan bertemu dengan jodoh yang telah ALLAH pilihkan untukku, karna JODOH takkan kemana. akupun slalu berdoa untuk kebahagiaanmu disana, meski kita tak bersatu lagi.

Tentang Islam

JANGANLAH MENIKAH KARENA PAKSAAN ( MEMAKNAI PERJODOHAN YANG DIPAKSAKAN DALAM SUDUT PANDANG HUKUM NEGARA DAN HUKUM AGAMA ISLAM )

JANGANLAH MENIKAH KARENA PAKSAAN ( MEMAKNAI PERJODOHAN YANG DIPAKSAKAN DALAM SUDUT PANDANG HUKUM NEGARA DAN HUKUM AGAMA ISLAM )


“[4:19] Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”

Perjodohan yang dipaksakan atau dikenal dengan “Kawin paksa” dalam arti bahasa berasal dari dua kata “kawin” dan “paksa”. Kawin dalam kamus Bahasa Indonesia berarti perjodohan antara laki-laki dan perempuan sehingga menjadi suami dan istri, sedangkan paksa adalah perbuatan (tekanan, desakan dan sebagainya) yang mengharuskan (mau tidak mau atau dapat harus…). Sedangkan dalam kamus ilmiah popular paksa adalah mengerjakan sesuatu yang diharuskan walaupun tidak mau. Jadi kedua kata tersebut jika digabungkan akan menjadi kawin paksa yang berarti suatu perkawinan yang dilaksanakan tidak atas kemauan sendiri (jadi karena desakan atau tekanan) dari orang tua ataupun pihak lain yang mempunyai hak untuk memaksanya menikah.

Sedangkan secara istilah fiqih kawin paksa merupakan salah satu fenomena sosial yang timbul akibat tidak adanya kerelaan diantara pasangan untuk menjalankan perkawinan, tentunya ini merupakan gejala sosial dan masalah yang timbul ditengah-tengah masyarakat kita. Kawin paksa ini muncul tentunya banyak motiv yang melatar belakanginya, misalnya ada perjanjian diantara orang tua yang sepakat akan menjodohkan anaknya, ada juga karena faktor keluarga, atau bahkan ada karena calon mertua laki-laki kaya.

Secara hukum kawin paksa adalah perkawinan yang dilaksanakan tanpa didasari atas persetujuan kedua calon mempelai, hal ini bertentangan dengan pasal 6 ayat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 yang berbunyi: “Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai”. Syarat pernikahan pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 bahwa perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai yang akan melangsungkan perkawinan. Adanya persetujuan kedua calon mempelai sebagai salah satu syarat perkawinan dimaksudkan agar supaya setiap orang dengan bebas memilih pasangannya untuk hidup berumah tangga dalam perkawinan. Munculnya syarat persetujuan dalam Undang-Undang Perkawinan, dapat dihubungkan dengan sistem perkawinan pada zaman dulu, yaitu seorang anak harus patuh pada orang tuanya untuk bersedia dijodohkan dengan orang yang dianggap tepat oleh orang tuanya. Sebagai anak harus mau dan tidak dapat menolak kehendak orang tuanya, walaupun kehendak anak tidak demikian. Untuk menanggulangi kawin paksa, Undang-Undang Perkawinan telah memberikan jalan keluarnya, yaitu suami atau istri dapat mengajukan pembatalan perkawinan dengan menunjuk pasal 27 ayat (1) apabila paksaan untuk itu dibawah ancaman yang melanggar hukum.
Perjodohan adalah salah satu cara yang ditempuh masyarakat dalam menikah. Tak ada ketentuan dalam syariat yang mengharuskan atau sebaliknya melarang perjodohan. Islam hanya menekankan bahwa hendaknya seorang Muslim mencari calon istri yang shalihah dan baik agamanya. Begitu pula sebaliknya.
Pernikahan melalui perjodohan ini sudah lama usianya. Di zaman Rasul saw pun pernah terjadi. Aisyah ra yang kala itu masih kanak-kanak dijodohkan dan dinikahkan oleh ayahnya dengan Rasulullah saw. Setelah baligh, barulah Ummul Mukminin Aisyah tinggal bersama Rasul saw. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, seorang sahabat meminta kepada Rasul saw agar dinikahkan dengan seorang Muslimah. Akhirnya, ia pun dinikahkan dengan dengan mahar hapalan al-Qur’an. Dalam konteks ini, Rasul saw yang menikahkan pasangan sahabat ini berdasarkan permintaan dari sahabat laki-laki. Meskipun didasarkan pada permintaan, toh perintah pernikahan datang dari orang lain, yaitu Rasul saw. Tentu saja dengan persetujuan dari mempelai perempuan.

Ringkasnya, perjodohan hanyalah salah satu cara untuk menikahkan. Orang tua dapat menjodohkan anaknya. Tapi hendaknya meminta izin dan persetujuan dari anaknya, agar pernikahan yang diselenggarakan, didasarkan pada keridhaan masing-masing pihak, bukan keterpaksaan. Pernikahan yang dibangun di atas dasar keterpaksaan, jika terus berlanjut, akan mengganggu keharmonisan rumah tangga. Wallahu a’lam.

Dalam pernikahan ada syarat-syarat yang wajib dipenuhi. Salah satunya adalah kerelaan calon isteri. Wajib bagi wali untuk menanyai terlebih dahulu kepada calon isteri, dan mengetahui kerelaannya sebelum diaqad nikahkan. Perkawinan merupakan pergaulan abadi antara suami isteri. Kelanggengan, keserasian, persahabatan tidaklah akan terwujud apabila kerelaan pihak calon isteri belum diketahui. Islam melarang menikahkan dengan paksa, baik gadis atau janda dengan pria yang tidak disenanginya. Akad nikah tanpa kerelaan wanita tidaklah sah. Ia berhak menuntut dibatalkannya perkawinan yang dilakukan oleh walinya dengan paksa tersebut (Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah jilid 7).

Perjodohan yang dilakukan orang tua untuk anak, hanyalah salah satu jalan untuk menikahkan anaknya itu dengan seseorang yang dianggap tepat menurut mereka. Padahal tepat menurut orang tua belum tentu tepat menurut sang anak. Orang tua boleh-boleh saja menjodohkan anaknya dengan orang lain, tapi hendaknya tetap meminta izin dan persetujuan dari anaknya, agar pernikahan yang dilaksanakan nantinya berjalan atas keridhoan masing-masing pihak, bukan keterpaksaan. Karena pernikahan yang dibangun di atas dasar keterpaksaan adalah harom hukumnya, dan jika terus berlanjut, hanya akan mengganggu keharmonisan dalam berumah tangga anaknya kelak.

Dan orang tua, hendaknya tidak semena-mena terhadap anak. Jangan karena anaknya enggan menerima tawaran dari orang tua, lalu mengatakan kepada anaknya bahwa dia adalah anak yang durhaka, jangan! Tapi hendaknya orang tua harus memahami kondisi psikologis sang anak dan harapan akan jodoh yang diidamkannya. Sebab bila dilihat dari pertimbangan-pertimbangan syar’i, hak-hak anak sangat diperhatikan. Islam datang untuk memfasilitasi antara hak-hak dan kewajiban seorang anak untuk menikah tanpa sama sekali melepaskan peran orang tua di dalamnya.

Coba kita tengok sekilas kisah di zaman Rasul dulu. Suatu ketika Habibah binti Sahl datang kepada Rasulullah SAW. Dia berkata, “Kalau bukan karena takut kepada Allah ketika dia masuk, niscaya sudah kuludahi mukanya.”