Pages

Sabtu, 30 Oktober 2010

Pemasaran

BAB 7
PEMASARAN

  1. PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
  • Pengertian Pemasaran
pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. kadang - kadang istilah pemasaran ini diartikan sama dengan beberapa istilah, seperti : penjualan, perdagangan, dan distribusi. salah pengertian ini timbul karena pihak - pihak yang bersangkutan mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda - beda.
kenyataannya, pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istilah lain tersebut hanya merupakan satu bagian, satu kegiatan dalam sistem pemasaran secara keseluruhan. jadi, pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang :
  • Penjualan
  • Perdagangan
  • Distribusi
gambaran tentang pemasaran secara luas dapat diketahui dari definisi yang dikemukakan oleh "William J. Stanton" berikut ini:

Pemasaran adalah sistem keselurruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

keputusan - keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya. kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir pada saat penjualan dilakukan.

  • Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan mementukan harga barang dan jasa bagi individu - individu. selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
  • produksi yang membantu barang - barang.
  • Konsumsi yang menggunakan barang - barang tersebut.
dalam kondisi perekonomian seperti sekarang ini, tanpa adanya pemasaran orang sulit mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan. penjualan berada di pihak yang menjalankan kegiatan pemasaran (juga kegiatan produksi) dan pembeli berada pada titik konsumsi. oleh karena itu perusahaan harus dapat menciptakan faedah (utility) bagi konsumen.

Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan.

perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni :
  1. faedah bentuk (from utility)
  2. faedah waktu (time utility)
  3. faedah tempat (place utility)
  4. faedah milik (ownership utility)
  5. faedah informasi (information utility)
dari ke lima faedah tersebut, kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah, yaitu : faedah waktu, tempat, milik, dan informasi. sedangkan faedah bentuk diciptakan oleh kegiatan produksi.
  • Faedah Waktu
faedah waktu dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya ini memerlukan suatu riset pemasaran untuk menentukan jenis produk apakah yang diinginkan oleh konsumen pada suatu saat. jdi produk yang di tawarkan harus selalu siap pada saat di perlukan oleh konsumen.
  • Faedah Tempat
merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang stategis apabila konsumen ingin membelinya. jadi, penjual berusaha untuk menentukan lokasi persedian produknya sedekat mungkin dengan konsumen.
  • Faedah Milik
faedah milik di ciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. pada prinsipnya, transaksi jual - beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli sudah dapat menciptakan faedah milik meskipun secara fisik produknya belum berada di tangan pembeli.
  • Faedah Informasi
faedah informasi diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. dalam kegiatan pemasaran, pemberian informasi tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan mengadakan promosi.

  • Konsep Pemasaran
konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. segala perusahaan di bidang produksi, teknik, keuangan, dan kemudian memuaskan keinginan tersebut dengan mendapatkan laba.

Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

  • Pendekatan Studi Pemasaran
pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
  1. pendekatan serba fungsi (functional approach)
  2. pendekatan serba lembaga (institution approach)
  3. pendekatan serba barang (commodity approach)
  4. pendekatan serba manajemen (managerial approach)
  5. pendekatan serba sistem (total system approach)
  • Pendekatan Serba Fungsi
jumlah dan macam dari fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
  1. Penjualan
penjualan ini merupakan fungsi paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. jika barang itu diproduksi atau dibeli untuk dijual, maka harus diusahakan sejauh mungkin agar barang tersebut dapat dijual. oleh karena itu perlu adanya berbagai macam cara untuk memajukan penjualan, seperti periklanan, peragaan, dan sebagainya.

2. Pembelian

Fungsi pembelian bertujuan memilih barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu. seringkali pembelian ini memerlukan keahlian dalam menganalisis pasar dan menentukan persediaan barang.

3. Pengangkutan
pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan. kemajuan dalam pengangkutan telah meningkatkan macam ragam barang yang tersedia untuk konsumsi, mengurangi biaya distribusi barang, dan mempercepat distribusi barang.

4. Penyimpanan
penyimpanan merupakan fungsi penyimpanan barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang di konsumsikan. adapun alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah :
  • Produksi bersifat musiman,sedangkan konsumen bersifat terus-menerus. misalnya : buah-buahan, beras, dan sebagainya.
  • Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus sepanjang tahun, misalnya : payung, jas hujan.
  • Spekulasi, yaitu menyimpan atau menimbun barang pada waktu barang berlimpah atau harga sudah naik.
  • Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli atau menimbun barang pada waktu barang berlimpah sehingga harganya rendah.
  • Penyimpanan memungkinan pembelian dalan jumlah besar.
5. Pembelanjaan

pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.

6. Penanggung Resiko

penanggung resiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. tiap perusahaan menghadapi macam - macam resiko, antara lain :
  • Resiko oleh alam : gempa bumi, angin puyuh, banjir.
  • Resiko oleh manusia : kebakaran, pencurian, tidak dibayarnya utang oleh pembeli.
  • Resiko oleh pasar : merosotnya harga penjualan, adanya penemuan baru, persaingan, kondisi perdagangan pada umumnya dan pengaruh musim.
adapun cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi resiko khususnya resiko kebakaran dan pencurian :
  • memperkecil jumlah persediaan barang.
  • dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat.
  • dengan mengasuransikan barang - barang yang disimpana.
7. Standardisasi dan Grading
strandardisasi adalah penempatan batas - batas dasar dalam bentuk spesifikkasi barang - barang hasil manufaktur, kadang - kadang juga disebut normalisasi. penentuan standard untuk barang hasil manufaktur adalah :
  • ukuran jumlah
  • ukuran kapasitas
  • ukuran fisik
  • ukuran kekuatan
Grading adalah usaha untuk menggolongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. adapun cara penggolongannya yang dapat dilakukan adalah:
  • memeriksa dan menyortir dengan panca indra
  • memeriksa dan menyortir dengan alat
  • memeriksa dan menyortir melalui contoh barang
8. Pengumpulan Informasi Pasar
dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan - keterangan tentang macam barang yang berada di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dan sebagainya.
  • Pendekatan Serba Lembaga.
pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. lembaga tersebut adalah :
  1. penyediaan bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
  2. produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
  3. perantara pedagang, seperti :pedagang besar & pengecer.
  4. perantara agen
  5. perusahaan saingan
  6. pembeli akhir
  • Pendekatan Serba Barang
pendaekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang - barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
  • Pendekatan Serba Manajemen
disini pemasaran di tinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel yang dapat di kontrol seperti : produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan promosi, di tambah dengan variabel yang tidak dapat dikontrol atau variabel lingkungan seperti persaingan, permintaan, dan masyarakat.

  • Pendekatan Serba Sistem
adapun definisi dari sistem pemasaran adalah sebagai berikut : sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang,jasa, ide, orang, dan faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

  • STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sub perencanaan dengan strukturnya :
  1. perencanaan dan perdagangan barang
  2. periklanan
  3. riset pemasaran
  4. analisis dan pengawasan penjualan
  5. anggaran penjualan
  6. peramalan penjualan
  7. perencanaan saluran, teritorial, dan kuota
  8. pengawasan persediaan
  9. penjadwalan produksi
  10. distribusi fisik
  • PASAR
pasar adalah orang - orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni :
  • Macam - macam Pasar
pada pakoknya, pasar dapat dikelompokan ke dalam 4 golongan, yakni :
  1. pasar konsumen, adalah sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsikan, bukannya untuk di jual atau di proses lebih lanjut.
  2. pasar industri, adalah pasar yang terdiri atas individu dalam lembaga tau organisasi yang membeli barang - barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung,dalam memproduksi barang lain kemudian dijual.
  3. pasar penjual, adalah : suatu pasar yang terdiri atas individu dan organisasi yang membeli barang dengan maksud untuk di jual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba.
  4. pasar pemerintah, adalah : pasar dimana terdapat lembaga - lembaga pemerintah, seperti : departemen - departemen, direktorat, kantor dinas, dan intansi lainnya.
  • Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah: kegiatan membagi - bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

  • MARKETING MIX DAN PRODUK
Marketing mix adalah : kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
  • Pengertian Barang
barang produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

  • Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
  1. Barang tahan lama (durable goods)
  2. Barang tidak tahan lama ( nondurable goods)
  3. jasa
  • Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaian oleh si Pemakai
  1. Barang konsumsi, yang di kelompokan menjadi tiga golongan yaitu : (a) barang konvenien, (b) barang shopping, dan (c) barang spesial.
  2. barang industri, di golongkan menjadi lima golongan: (a) bahan baku, (b) komponen dan barang setengah jadi, (c) perlengkapan operasi, (d) instalasi, (e) peralatan ekstra.
  • Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap yang berbeda- beda, tahapan tersebut antara lain :
  1. tahapan perkenalan
  2. tahapan pertumbuhan
  3. tahapan kedewasaan dan kejenuhan, serta
  4. tahapan kemunduran
  • Merk
Merk adalah suatu nama, istilah simbul, atau desain (rancangan) atau kombinasinya yang dimaksud untuk memberi tanda pengenalan barang atau jasa dari seseorang penjual atau ekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang - barang yang dihasilkan oleh pesaing.
  • SALURAN PEMASARAN
Adapun saluran pemasaran atau disebut juga saluran distribusi dapat dilihat berikut ini : saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
  • Alternatif Saluran Distribusi Untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri.
  1. Pedagang besar
  2. Pengecer
  3. Agen
  • Saluran Distribusi Ganda
Faktor - faktor tersebut antara lain :
  1. jenis barang yang dipasarkan
  2. produsen yang menghasilkan produknya
  3. penyaluran yang tersedia iku mengambil bagian
  4. pasar yang dituju
  • Perantara Saluran
adapun jenis - jenis perantara yang akan kita bahas selanjutnya adalah :
  1. Pedagang Besar, di golongkan ke dalam : pedagang besar dengan fungsi penuh, pedagang besar dengan fungsi terbatas.
  2. Pengecer, yang terdiri dari beberapa jenis : (a) General merchandise store, (b) Single-line store, (c) Specialty store.
  3. Agen, adapun jenis-jenis agen antara lain : Agen penjualan, Agen pembelian, Agen pengangkutan.
  • Jumlah Perantara dalam Saluran
  1. Distribusi Intensif
  2. Distribusi Selektif
  3. distribusi Ekslusif
  • Distribusi Fisik
pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah :
  1. Pengakutan, dapat diartikan sebagai pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat di antara lembaga saluran. agen pengangkutan ini dapat di bedakan menurut dua cara, yaitu : (a) Penggolongan sesuai dengan metide pengangkutannya: angkutan dengan truk, angkutan kereta apai, angkutan dengan kapal. (b) Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya, yang digolongkan kedalam : Agen angkutan kontrak, agen angkutan umum, agen pengangkutan sendiri, perantara angkutan.
  2. Penyimpanan.

  • PENENTUAN HARGA
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. faktor yang mempengaruhi tingkat harga:
  1. Keadaan Perekonomian.
  2. Penawaran Permintaan.
  3. Elastisitas Permintaan (inelastis, elastis, unitary elasticity).
  4. Persaingan (persaingan tidak sempurna, oligopoli, monopoli)
  5. Biaya
  6. Tujuan perusahaan (laba maksimum, volume penjualan tertentu, penguasaan pasar, kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu.
  7. Pengawasan Pemerintah.
  • Metode penetapan harga
  1. Penetapan Harga Biaya Plus (cost-plus pricing method)
  2. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-up Pricing Method)
  3. Penetapan Harga Break-even (break-even pricing) : (a) biaya variabel, (b) biaya tetap, (c) biaya total, (c) penghasilan total.
  4. Penetapan harga dalam hubungan dengan pasar.
  • Politik Penetapan harga
  1. Penetapan Harga Psikhologis
  2. Price Lining
  3. Potongan Harga (potongan kuantitas, potongan dagang, potongan tunai, potongan musiman)
  4. Penetapan Harga Geografis (F.O.B tempat asal, F.O.B tujuan)

  • PROMOSI DAN PERIKLANAN
  • Promosi
Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu :
  1. Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba,serta individu-individu.Adapun masalah-masalah selanjutnya yang akan dibahas disini adalah tujuan, jenis, media,biro periklanan.
  2. Personal Selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditunjukkan untuk menciptakan,memperbaiki,menguasai atau mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
  3. Promosi Penjualan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat sepertinya: peragaan,pameraan,demostrasi,hadiah,contoh barang dan sebagainya.
  4. Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Hal ini dapat kita jumpai pada media-media seperti surat kabar,majalah,televisi dan sebagainya.




Rabu, 27 Oktober 2010

arti hadirmu

Hadirmu

Membawa harapan baru buatku..

Karna kamu

Hariku penuh warna..

Hadirmu

Buang jauh rasa kesepianku..

Karna kamu

Aku bisa melupakan masa lalu..

Hadirmu

Menumbuhkan cinta yang telah lama mati..

Karna kamu

Ciptakan rasa indah dalam angan dan mimpiku..




Selasa, 26 Oktober 2010

DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

BAB 5

DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

  1. Pengertian organisasi

    menurut Boone dan kurtz, organisasi di definisikan sebagai berikut :

    Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang – orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu : (1) interaksi manusia, (2) kegiatan mengarah pada tujuan, dan (3) struktur.

  • Organisasi Formal dan Informal

    Organisasi Formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang di rancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat di lakukan.

Beberapa faktor yang harus di perhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :

  1. wewenang

  2. tanggung jawab

  3. pertanggung jawaban

  4. delegasi

  5. koordinasi


    Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak di lakukan atas dasar hubungan wewenang formal.


  • Sentralisasi Vs Desentralisasi

    istilah sentralisasi dan desentralisasi sering di pakai dalam manajemen. Persoalannya adalah seberapa besar wewenang itu harus didelegasikan oleh management ke seluruh organisasi ?

  • Organisasi yang Disentralisir

    organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.

  • Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah :

  1. bahwa pengendalian yang efektif dapat dilakukan

  2. cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan

  3. memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakkan yang seragam.

  • Sedangkan keburukannya dapat di artikan disini antara lain :

  1. jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak,

  2. organisasi yang desentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.

  • Organisasi yang Didesentralisir

    manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk delegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus di laksanakan pada jenjang tertinggi.

  1. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA

  • Pembentukkan struktur organisasi

    struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :

  1. Interaksi Kemanusiaan

  2. Kegiatan yang terserah ke tujuan

  3. Struktur

  • Hierarki Tujuan

          Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan – tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulaban, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan – tujuan untuk masing – masing divisi, masing – masing pabrik, masing – masing departemen, masing – masing kelompok kerja, dan masing masing – masing karyawan individual. Jumlah jenjang dalam hierarki bergantung pada besarnya dan kekomplekkan perusahaan. Perusahaan yang lebih kecil biasanya mempunyai jenjang lebih sedikit di banding perusahaan besar.

  • Departementalisasi

    masalah departementralisasi ini telah dibahas secara lebih detail pada bab 4 dimuka (sub bab pengorganisasian

  • Wewenang dan tanggung jawab

    tindakkan kegiatan kepada bawahan ini disebut pendeleagasian.

  • Berapa bawahan yang harus ada dibawah seorang manajer?

    Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif . Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seseoarng manajer. Fakor – faktor krisis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :

  1. jenis pekerjaan

  2. pelatihan karyawan

  3. kemampuan manajer

  4. efektifitas komunikasi

  • Menjamin komunikasi yang efektif

    komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang komunikasi yang jelas sangat penting berfungsinya organisasi secara lancar.kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal. Akan tetapi masalah komunikasi ini semakin banyak dengan tumbuhnya organisasi.

  • Meng hindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu.

    Dengan meningkatnya kekomplekkan dan ukuran organisas muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecenderungan ini bersifat alami seperti yang dapat terjadi dalam desentralisasi dan para manajer mengetahui bahwa rentang pengendalian mereka terbatas.

  • Mengapa terjadi kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tinggi dibanding peningkatan pekerjaan? Menurut parkinson, penyebabnya terletak pada :

  1. keinginan manajer sendiri untuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan

  2. kerja tulis yanh menciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan.

  • Bentuk – bentuk Struktur Organisasi

    yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility) untuk lebih jelas lagi, dapatlah dilihat pada maing – masing bentuk struktur organisasi. Sebenarnya bentuk struktur organisasi ini bermacam – macam, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu : organisasi baris (line organization), organisasi baris dan staf (line and staf organization) , organisasi fungsional (functional organization), komite (committee) dan organisasi matrik.

  • Organisasi Garis

  1. Kebaikan Organisasi Garis

  • Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah

  • pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.

  • Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan keputusan, sebab perintah – perintah tersebut dapat memberikan langsung pada bawahan.

  • Menghemat biaya sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja.

b. Keburukan Organisasi Garis

  • sering terdapat bioraksi yang menghambat jalannya perusahaan.

  • Tidak adanya spesialisasi menyebabkam tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.

  • Kurangnya kerjasama di antara masing – masing bagian.

  • Organisasi Garis dan Staf

  1. Kebaikan Organisasi Garis dan Staf

  • pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya.

  • Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan meperingan pekerjaan dan meningkatkan efisien kerja.

  • Staf dapat mendidik para tugas.

  • Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.






  1. Keburukan Organisasi Garis Dan Staf

  • Kadang – kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan menajer pada bagian yang bersangkutan.

  • Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya.

  • Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang di berikan tidak memperoleh hasil.

  • Organisasi Fungsional

    dalam organisasi Fungsional, masing – masing manajer ada seorang spesialis atau ahli dan masing – masing bawahan / pekerjaan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi – fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi bentuk ini lebih menekankan pada pembagian fungsi.

  1. Kebaikan Organisasi Fungsional

  • masing – masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahlian.

  • Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.

  1. Keburukan Organisasi Fungsional

  • membingungkan para pekerjaan karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.

  • Tidak ada hunbungan garis secara langsung dengan atasan.

  • Kesulitan – kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.

  • Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manajer.

  • Organisasi Komite

    Untuk membentuk komite haruslah memperhatikan syarat – syarat berikut ini :

  1. suasananya santai dan bersifat informal.

  2. semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas – tugasnya.

  3. Komite mengetahui tentang tugas – tugas yang di bebankan kepadanya.

  4. Masing – masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain.

  5. Keputusan diambil secara konsensus.

  6. masing – masing anggota bebas mengemukakan pendapat.

  7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.


Komite sering juga disebut panitia, pelaksanaannya dapat dikombinasikan dengan bentuk organisasi yang lain. Berikut ini dapatlah dilihat kombinasi antara komite dengan bentuk organisasi garis.

  1. Kebaikan Komite

  • merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota.

  • Keputusan ditentukan bersama – sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.

  • Menciptakan koordinasi yang lebih baik.

  • Maningkatkan poengawasan karena macam – macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.

  1. Keburukan Komite

  • Kesu;itan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing – masing anggota sibuk dengan pekerjaannya.

  • Keharusan untuk berkompromi.

  • sering menimbulkan kesimpang – siuran dalam organisasi.

  • Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung sarana – sarana yang diberikan.


  • Organisasi Matrik

    bentuk baru yang disebut organisasi matrik ini digunakan berdasarkan struktur organisasi garis dan sifat yang sudah ada. Organisasi matrik, juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian – bagian yang berada di satukan untuk mengerjakan proyek baru.

  1. Kebaikan Organisasi Matrik

  • Luwes

  • memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah – masalah utama yang spesifik atau persoalan -persoalan teknis yang unik.

  • Memberikan alat inovasi mengganggu struktur organisasi yang ada.

  1. Keburukan Organisasi Matrik

  • beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing – masing individu).

  • Manajer proyek dapat menjumpai kesulitandalam mengembangkan tim terpadu dari orang – orang yang berasal dari begian – bagian yang berbeda.

  • Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer – manajer bagian lain.

  1. PERILAKU ORGANISASIAN

  • Kelompok Kerja

    dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama – sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok . Dalam beberapa hal kelompok – kelompok itu terbentuk karena karyawan mengharapkan lebih banyak manfaat pada pekerjaannya. Kelompok – kelompok tersebut akan tetap ada pada aetiap peristiwa di dalam organisasi karena mereka mengisi kebutuhan bagi para anggotanya. Kebutuhan – kebutuha itu dapat berupa :

  1. kebutuhan berkomunikasi

  2. kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi, serta

  3. kebutuhan akan keamanan atau perlindungan.

  • Motivasi

    setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berperilaku tertentu. Dengan kata lain, motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :

  1. orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan – kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.

  2. Kebutuhan manusia di kelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatnya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.

  • Pekerjaan dan sikap jabatan

    Beberapa penelitian, antara lain dikemukakan oleh Max Weber (seorang sosiologi Jerman, 1864 – 1920) yang pertama kali menggunakan istilah “Etika Protestan” dalam bukunya berjudul “protestan Ethic and the Spirit of Capitalism”, berkaitan dengan etiaka kerja.

    Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Ini mencangkup arah supervisi kerja, pembayaran, mitra karyawan, dan promosi.

    Oleh musselmah dan jackson, kepuasan jabatan dipandang sebagai indikator yang bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja organisasi.Moral merupakan sikapa umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka, sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.

  • Kepemimpinan

    Dalam perusahaan, kepentingan itu berkaitan dengan perangahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Beberapa penelitian memeperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan.

    Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan., tetapi harus juga belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif.

    Macam gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan “iklim kerja” bagi karyawan. Iklim kerja sangat penting bagi keberhasilan kelompok sebuah perusahaan. Mereka menekankan etika kerja yang kuat, persaingan, loyalitas perusahaan, dan pengambilan keputusan.

Minggu, 17 Oktober 2010

Manajemen Umum

BAB 4

MANAJEMEN UMUM

PENGERTIAN MANAJEMEN

  1. Arti dan Fungsi Manajemen

Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda – beda, tetapi pada pokoknya semua ini memiliki pengertian yang sama. Berikut ini dikemukakan definisi tentang manajemen yang di berikan oleh Profesor Oei Liang Lee .

“Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat – alat untuk mencapai tujuan yang telah di terapkan”

Dari ddefinisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai ilmu fungsi, yaitu :

a. Perencanaan / Planning

Fungsi Manajemen yan mencakup proses mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinir sejumlah kegiatan.

b. Pengorganisasian / Organizing

Fungsi manajemen yang mencakup proses menentukan tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana cara mengelompokan tugas-tugas itu, siapa harus melapor ke siapa, dan dimana keputusan harus dibuat.

Hubungan – hubungan yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk : hubungan informal dan hubungan formal

a. Hubungan informal

Termasuk hubungan informal ini antara lain: hubungan hubungan yang timbul tidak

sengaja, hubungan hubungan di luar tugas/pekerjaan, dan hubungan hubungan yang bersifat tidak resmi.

b. Hubungan Formal

Secara resmi, hubungan formal ini ditunjukkan didalam bagan organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar :

Ø Tanggung Jawab

Keajiban yang individu untuk melaksanakan yang telah ditetapkan dengan cara sebaik mungkin menurut kemampuan.

Ø Pengarahan / Actuating

Aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinana yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Ada beberapa prinsip dalam pengarahan, yaitu :

ü prinsip mengarah kepada tujuan

ü prinsip keharmonisan dengan tujuan

ü prinsip kesatuan komando

Ø Cara – cara pengarahan :

adapun cara – cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :

* Orientasi

Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Informasi yang diberikan di dalam orientasi dapat berupa antara lain :

a)tugas itu sendiri

b) tugas lain yang ada hubungannya.

c)Ruang lingkup tugasnya.

d) Tujuan dari tugas

e)delegasi wewenang

f) cara melaporkan dan cara mengukur presentasi kerja

g)hubungan antara masing – masing tenaga kerja

h)dan sebagainya.

* Perintah

Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. Adapun perintaha yang diberikan kepada bawahannya berupa :

· Perintah umum dan khusus

· perintah lisan dan tulisan

· perintah formal dan informal

* Delegasi Wewenang

Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam delegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.

* Komunikasi

ada beberapa pendapat tentang komunikasi antara lain dikemukakan oleh American Director, Newman dan Kontz.

· American Training Director didefinisikan komunikasi sebagai pertukaran pikiran atau informasi agar supaya terdapat saling pengertian serta hubungan antar manusia – manusi secara serasi.

· Newman mendefinisikan komunikasi bahwa komunikasi merupakan pertukaran fakta – fakta, gagasan, pendapat dan perasaan oleh dua orang atau lebih.

· Kontz dan O'donell mengartikan komunikasi sebagai suatu pemindahan informasi antara orang yang satu dengan lainnya.

Dari definisi tentang komunikasi tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa:

· Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara oarang dengan orang, orang dengan lembaga dan sebaliknya.

· Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi.

· Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian.

* Motovasi

Motivasi memiliki dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negativ :

a) Motifasi Positif

Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya : dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan, menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka merasa aman tentram dan jenak bekerja dan sebagainya.

b) Motivasi Negatif

Motivasi negatif merupakan pross untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut – nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa. Misalnya menakut – nakuti bawahan dengan memberikan gambaran seolah-olah mereka akan kehilangan jabatan, diturunkan pangkatnya, di porong gajinya dan sebagainya.

* Pengkoordinasian / Coordinating

mempersatukan rangkaian aktivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlamgsung secara tertib kearah tercapai maksud yang telah ditetapkan.

Prinsip koordinasiaan

Di dalam prinsip koordinasian di perlukan suatu pegangan yang berupa prinsip – prinsip. Koordinasian antara bagian dan antara individu dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana dengan tiga prinsip berikut :

a. Prinsip kontak langsung

prinsip ini dinyatakan bahwa koordinasi harus di capai melalui hubungan antar manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertikal.

b. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi

jika suatu perencanaan sudah di laksanakan, maka sulit untuk menarik / mencabutnya kembali. Bila pencabutan tersebut berhasil dilakukan, ada kemungkinan bahwa tindakan itu dapat menimbulkan berbagai masalah. Sebagai contoh, bagian keuangan secara mendadak mengadakan pengetatan kredit tanpa memberitahukan bagian penjualan.

c. Hubungan Timbal balik di antara faktor – faktor yang ada.

Masing – masing individu yang bekerja bersama – sama dalam kondisi pekerjaan tertentu. Kondisi, tujuan dan macam pekerjaan yang sama memungkinkan bagi mereka untuk mengadakan hubungan secara rutin, baik dalam bagian maupun antar bagian. Kerjasama yang baik dapat dilakukan jika masing – masing individu saling memahami tugas – tugas mereka. Oleh karena itu mereka harus membuka kesempatan untuk saling mempertukar informasi.

* Pelaksanaan Fungsi Koordinasi

untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara :

a. menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi pelaksananya

b. memastikan apakah masing – masing individu sudah mengetahui prinsip – prinsip koordinasi.

* Pengawasan / Controlling

pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus di laksanakan dalam manajemen. Dalam pengawasan dapat di ketahui tentang hasil yang telah dicapai. Jadi, dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Mungkin perbaikan yang harus dilakukan hanya bersifat sederhana, menyangkut masalh – masalah yang jumlahnya tidak begitu banyak. Dapat pula menyangkut perubahan – perubahan benar, seperti :

a. Penyusunan kembali rencana baru.

b. Menetapkan sasaran target baru.

c. perubahan struktur organisasi.

d. Perbaikan cara – cara penerimaan pegawai.

e. Dan sebagainya.

v Langkah – Langkah Pengawasan

Langkah – Langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan adalah :

a. Menciptakan Standard

standard dapat dibedakan dalam dua macam bentuk, yaitu standard kuantitatif dan standard kualitatif.Standard kuantitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan di dalam satuan – satuan tertentu, misalnya : jam kerja mesin (machine hour), jam kerja dengan tenaga langsung (direct labor hour), satuan barang (unit product), ongkos, pendapatan, investasi, dan lain sebagainya. Sedangkan standard kualitatif dapat berupa pendapat umum, langganan, buruh dan sebagainya.

b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard

langkah kedua ini dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi.

c. Melakukan tindakan koreksi

urutan – urutan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam pengambilan tindakkan koreksi ini adalah :

· menghayati masalah – masalah yang di hadapi.

· Mencari kemungkinan – kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaiki adanya kesalahan.

· Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan tersebut.

· Menentukan cara – cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.

v Syarat – syarat pengawasan yang baik

untuk menjalankan pengawasan dengan baik, diperlukan beberapa syarat, yaitu:

a. pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivasi)

b. pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera

c. pengawasan mempunyai pandangan kedepan

d. pengawasan harus luwes/fleksibel

e. pengawasan harus ekonomis

f. pengawasan harus mudah dimengerti

g. pengawasan harus diikuti dengan perbaikkan/koreksi

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tugas, dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah di buat perncanaan terlebih dahulu. Secara garis besar perencanaan ini menggambarkan tentang :

· Apa

· Bagaimana

· Mengapa

· Kapan akan dilakukan

setelah perencanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab serta pertanggung jawaban masing masing kegiatan.

* Jenjang Manajemen

perusahaan – perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen, ketiga jenjang tersebut adalah:

a) Manajemen puncak atau manajemen eksekutif

Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak , sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci. Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief executive officer (CEO), dan pimpinan lain. Manajemen puncak ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan penting tentang hal – hal seperti penggabungan (marger), produk baru, dan pengeluaran saham.

b) Manajemen madya atau manajemen administratif

jenjang berikutnya dalam piramida manajemen itu, disebut manajemen madya atau manajemen administratif, meliputi pimpinan pabrik dan / atau manajer divisi. Para menajer ini mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana – rencana umum dari manajer puncak.

c) Manajemen operasional atau manajemen supervisori.

Manajemen operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya. Manajer operasional sering disebut “supervisor garis pertama” (first-line supervisor). Karena bertanggung jawab melakukan supervisor kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.

LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN

Gerakkan Manajemen Ilmiah

sejak pemunculan bukunnya tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang diterbitkan berjudul The Principles of Scientific Management. Dalam bukunya, Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip – prinsip tersebut adalah :

prinsip 1 :sebuah pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.

Prinsip 2 :orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah

prinsip 3 : kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.

Prinsip 4 : Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan.

SEKOLAH – SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN

Dari beberapa sekolah tentang pemikiran manajemen yang muncul, kita akan membahas lima yaitu :

Ø Sekolah Klasik (Classical School)

teori klasik mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer.sekolah klasik telah memberikan sarana tentang fungsi -fungsi manajemen primer , yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Masing masing fungsi tersebut dapat dibagi ke dalam sub – sub fungsi.

Ø Sekolah Perilaku (Behavioral School)

Sekolah perilaku ini juga disebut leadership, human relationes, atau behavioral sciences school of management, telah menjadi populer pada tahun 1950-an. Sekolah perilaku tersebut menarik beberapa disiplin seperti psikologi dan sosiologi sebagai bagian dari latar belakang pendidikan manajer.

Ø Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science Shool)

sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematika dan statistika. Model – model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah – masalah operasional perencanaan dan pengendalian. Jenis yang lain adalah hubungan matematis antara beberapa variabel, diprogram untuk komputer. Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis.

Ø Analisis Sistem

sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian – bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis sistem merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah – masalah bisnis dengan mengindentifikasi bagian – bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.

Ø Manajemen Hasil

sejak pertama kali dikemukakan oleh peter Drucker di awal tahun 1950-an, manajemen hasil, atau manajemen berdasarkan sasaran (management by objective/MBO) telah semakin populer. MBO adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. Ini juga merupakan suatu falsafah manajemen yang menunjukan nilai tujuan pelaksanaan. Adapun keburukannya dapat disebutkan disini antara lain :

· Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.

· MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi.

· MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.

· Tujuan – tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.


Nama : Fitriani

NPM : 22210855

Kelas : 1EB20